Geothermal Energy
|
Geothermal
Future
Renewable Energy
Energi Geo (Bumi) thermal (panas) berarti memanfaatkan
panas dari dalam bumi. Inti planet kita sangat panas- estimasi saat ini adalah
5,500 celcius (9,932 F)- jadi tidak mengherankan jika tiga meter teratas
permukaan bumi tetap konstan mendekati 10-16 Celcius (50-60 F) setiap tahun. Berkat
berbagai macam proses geologi, pada beberapa tempat temperatur yang lebih
tinggi dapat ditemukan di beberapa tempat.
Proses Pembentukan Energi Panas Bumi
Menurut UU No. 21 tahun
2014, energi panas bumi (geothermal energy) adalah sumber energi panas yang
terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan
gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem
panas bumi. Panas bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui,
berpotensi besar serta sebagai salah satu sumber energi pilihan dalam
keanekaragaman energi. Panas Bumi merupakan sumber energi panas yang terbentuk
secara alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut berasal dari
pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain oleh magma.
Semakin ke bawah,
temperatur bawah permukaan bumi semakin meningkat atau semakin panas. Panas
yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari reaksi peluruhan unsur-unsur
radioaktif seperti uranium dan potassium. Reaksi nuklir yang sama saat ini
masih terjadi di matahari dan bintang-bintang yang tersebar di jagad raya.
Reaksi ini menghasilkan panas hingga jutaan derajat celcius. Permukaan bumi
pada awal terbentuknya juga memiliki panas yang dahsyat. Namun setelah melewati
masa milyaran tahun, temperatur bumi terus menurun dan saat ini sisa-sisa
reaksi nuklir tersebut hanya terdapat dibagian inti bumi saja. Pada kedalaman
10.000 meter atau 33.000 feet, energi panas yang dihasilkan bisa mencapai
50.000 kali dari jumlah energi seluruh cadangan minyak bumi dan gas alam yang
masih
Terbentuknya
panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air (erat hubungan dengan
arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak di atas kompor,
setelah panas, air akan berubah menjadi uap air . Hal serupa juga terjadi pada
pembentukan energi panas bumi. Air tanah yang terjebak di dalam batuan yang
kedap dan terletak di atas dapur magma atau batuan yang panas karena kontak
langsung dengan magma, otomatis akan memanaskan air tanah yang terletak
diatasnya sampai suhu yang cukup tinggi ( 100 – 250 C). Sehingga air tanah yang
terpanaskan akan mengalami proses penguapan.Apabila terdapat rekahan atau sesar
yang menghubungkan tempat terjebaknya air tanah yang dipanaskan tadi dengan
permukaan maka pada permukaan kita akan melihat manifestasi thermal. Salah satu
contoh yang sering kita jumpai adalah mata air panas, selain solfatara,
fumarola, geyser yang merupakan contoh manifestasi thermal yang lain. Uap hasil
penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap tanah jika tidak
ada saluran yang menghubungkan daerah tempat keberadaan uap dengan permukaan.
Uap yang terkurung akan memiliki nilai tekanan yang tinggi dan apabila pada
daerah tersebut kita bor sehingga ada saluran penghubung ke permukaan, maka uap
tersebut akan mengalir keluar. Uap yang mengalir dengan cepat dan mempunyai
entalpi inilah yang kita mamfaatkan dan kita salurkan untuk memutar turbin
sehingga dihasilkanlah energi listrik (tentunya ada proses-proses lain sebelum
uap memutar turbin).
Dipermukaan bumi sering
terdapat sumber-sumber air panas, bahkan sumber uap panas. Panas itu datangnya
dari batu-batu yang meleleh atau magma yang menerima panas dari inti bumi.
Magma yang terletak di dalam lapisan mantel memanasi suatu lapisan batu padat.
Di atas lapisan batu padat terletak suatu lapisan batu berpori yaitu batu yang
mempunyai lubang-lubang kecil. Bila lapisan batu berpori ini berisi air yang
berasal dari air tanah atau air resapan hujan atau resapan air danau maka air
itu turut dipanaskan oleh lapisan batu padat yang panas. Bila panasnya besar
maka terbentuk air panas bahkan dapat terbentuk uap dalam lapisan batu berpori.
Bila di atas lapisan batu berpori terdapat satu lapisan batu padat maka lapisan
batu berpori berfungsi sebagai boiler. Uap dan juga air panas bertekanan akan
berusaha keluar. Dalam hal ini ke atas yaitu permukaan bumi. Gejala panas bumi
pada umumnya tampak pada permukaan bumi berupa mata air panas, geyser, fumarola
dan sulfatora
Energi panas bumi (atau geothermal energy) adalah sumber energi
yang relatif ramah lingkungan karena berasal dari panas dalam bumi. Air yang
dipompa ke dalam bumi oleh manusia atau sebab-sebab alami (hujan) dikumpulkan
ke permukaan bumi dalam bentuk uap, yang bisa digunakan untuk menggerakkan
turbin-turbin untuk memproduksi listrik. Biaya eksplorasi dan juga biaya modal
pembangkit listrik geotermal lebih tinggi dibandinkan pembangkit-pembangkit
listrik lain yang menggunakan bahan bakar fosil. Namun, setelah mulai
beroperasi, biaaya produksinya rendah dibandingkan dengan pembangkit-pembangkit
listrik berbahan bakar fosil.
Pemanfaatan Energi Panas
Bumi
Energi panas bumi atau geothermal energy sebagai salah satu energi alternatif ternyata
belum begitu populer di kalangan masyarakat. Mereka lebih mengenal Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), sedangkan
pada saat ini telah dikembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
yang dapat mengahsilkan energi listrik yang sangat besar.
Selain untuk tenaga
listrik, panas bumi dapat langsung dimanfaatkan untuk kegiatan usaha
pemanfaatan energi dan/atau fluidanya, misalnya dimanfaatkan dalam dunia
agroindustri. Sifat panas bumi sebagai energi terbarukan menjamin kehandalan
operasional pembangkit karena fluida panas bumi sebagai sumber tenaga yang
digunakan sebagai penggeraknya akan selalu tersedia dan tidak akan mengalami
penurunan jumlah. Pada sektor lingkungan, berdirinya pembangkit panas bumi
tidak akan mempengaruhi persediaan air tanah di daerah tersebut karena sisa
buangan air disuntikkan ke bumi dengan kedalaman yang jauh dari lapisan aliran
air tanah. Limbah yang dihasilkan juga hanya berupa air sehingga tidak
mengotori udara dan merusak atmosfer. Kebersihan lingkungan sekitar pembangkit
pun tetap terjaga karena pengoperasiannya tidak memerlukan bahan bakar, tidak
seperti pembangkit listrik tenaga lain yang memiliki gas buangan berbahaya
akibat pembakaran.
Di sektor pariwisata,
keberadaan panas bumi seperti air panas maupun uap panas menjadi daya tarik
tersendiri untuk mendatangkan orang. Tempat pemandian air panas di Cipanas,
Ciateur, mapun hutan taman wisata cagar alam Kamojang menjadi tempat tujuan
bagi orang untuk berwisata.
Selain diamanfaatkan pada
sektor pariwisata Energi Panas Bumi juga dapat dimanfaatkan untuk Pengeringan.
Energi panas bumi dapat digunakan secara langsung (teknologi sederhana) untuk
proses pengeringan terhadap hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dengan
proses yang tidak terlalu sulit. Air panas yang berasal dari mata air panas
atau sumur produksi panas bumi pada suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui suatu
heat exchanger, yang kemudian memanaskan ruangan pengering yang dibuat khusus
untuk pengeringan hasil pertanian.
Prospek
Energi Panas Bumi Indonesia
Indonesia
sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah gunung api terbanyak di dunia
karena letak geologi yang berada pada Ring of Fire (cincin api pasifik)
merupakan salah satu negara dengan cadangan energi panas bumi terbesar di
dunia. Cadangan energi panas bumi Indonesia ini diperkirakan mencapai ± 40%
cadangan panas bumi dunia. Berdasarkan data Kelompok Program Penelitian Panas
Bumi Pusat Sumber Daya Geologi, Badan
Geologi Kementerian ESDM pada November 2009, total potensi panas bumi Indonesia
diperkirakan mencapai 28.112 MWe yang tersebar di 265 daerah prospek panas
bumi. Dari sisi jumlah lokasi yang ada, terdapat penambahan sebanyak 8
lokasi dengan potensi sekitar 400 MWe
yang merupakan hasil penemuan pada kegiatan lapangan tahun 2009. Berdasarkan
perkiraan daerah prospek panas bumi yang begitu banyak di Indonesia, energi
yang dapat dihasilkan tersebut dapat menutupi kekurangan energi yang ada dan
juga dapat menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang diminati oleh
investor asing yang ingin membangun bisnis di bidang panas bumi. Pengembangan
energi panas bumi di Indonesia ini juga diperkuat dengan adanya pernyataan Presiden
Republik Indonesia dalam pertemuan G-20 yang menargetkan pengurangan sebanyak
26% emisi CO2 menjelang tahun 2020.
Daerah yang menjadi prospek energi panas bumi Indonesia
harus segera dikembangkan agar menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk menopang
energi nasional. Pengembangan suatu daerah yang dianggap prospek energi panas
bumi harus melalui suatu pengujian berupa eksplorasi panas bumi. Eksplorasi
panas bumi dilakukan untuk membuktikan adanya sumber panas bumi termasuk
reservoir panas bumi baik secara fisik maupun karakteristiknya, memproduksinya,
dan memanfaatkannya. Akan tetapi, pemanfaatan panas bumi di Indonesia harus
melalui beberapa prosedur yang telah ditetapkan di dalam peraturan agar menjadi
kegiatan panas bumi yang diakui secara hukum dan menjadi penopang energi
nasional. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun
2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi, dinyatakan pada pasal 2 bahwa tahapan
panas bumi meliputi :
1. Survei pendahuluan
2. Penetapan wilayah kerja dan pelelangan wilayah kerja
3. Eksplorasi
4. Studi kelayakan
5. Eksploitasi
6. Pemanfaatan
Peraturan yang telah dibuat dan diterapkan dalam kegiatan
pemanfaatan energi panas bumi dapat membuat cadangan energi panas bumi
Indonesia dapat dikendalikan untuk pasokan energi nasional. Energi panas bumi
Indonesia harus diatur kegunaannya agar negara Indonesia tidak menjadi negara
yang kekurangan energi di tanah yang berlimpah akan cadangan energi panas bumi.
Saat ini, energi panas bumi Indonesia masih dimanfaatkan untuk sektor listrik
dan sektor bukan listrik. Fluida panas bumi yang bertemperatur tinggi
(>225oC) telah digunakan sebagai sumber listrik di Indonesia dengan
menggunakan teknologi yang telah dikembangkan. Hingga saat ini, pengembangan
energi panas bumi di sektor listrik berdasarkan data dari ebtke.esdm.go.id baru
mencapai 1.438,5 MW dari sembilan wilayah kerja yang telah beroperasi, yaitu
Sibayak dengan kapasitas 12 MW, kemudian Ulubelu 110 MW, Gunung Salak 377 MW,
Patuha 282 MW, Kamojang - Darajat 505 MW, Dieng 60 MW, Lahendong - Tompaso 80
MW dan Ulumbu 10 MW. Akan tetapi, pemanfaatan energi panas bumi di sektor
listrik ini masih jauh untuk mencapai target pasokan energi nasional pada tahun
2025 yang mencapai 7.094,5 MW.
Author : Simon Benny Rezky Sinaga
Editor : Simon Benny Rezky Sinaga
Thanks for reading & sharing BERSAMA MERAIH KESUKSESAN
0 komentar:
Post a Comment