Search This Blog

Home » » Menjadi Mata Air

Menjadi Mata Air

Posted by BERSAMA MERAIH KESUKSESAN on Tuesday, 6 December 2016

Awalnya hanya sebuah mimpi menapakkan kaki di pulau yang terkenal keramahannya ini dan menjadi sebuah harapan yang besar untuk tiba di sini. Kerja keras, usaha, doa, dan harapan semua telah terbayarkan akan adanya sebuah harapan baru yang menyongsong. Tetapi kini mataku tertuju kepada satu tujuan, yaitu menjadi mata air Indonesia.
Namaku, Simon Benny Rezky Sinaga dan aku anak kedua dari dua bersaudara yang dilahirkan dari keluarga sederhana saja. Banyak hal yang telah aku lewati bersama keluarga, mulai dari hal biasa, bahagia, sangat bahagia, bahkan sangat kelampun pernah aku lewati bersama keluargaku. Terkadang segala perjalanan hidup itu tidak aku mengerti mengapa Tuhan memberikan semua perjalanan hidup itu sama kami, akan tetapi aku percaya bahwa segala perjalanan hidup tersebut membuat aku mengerti apa arti kehidupan sebenarnya.
Saat ini aku telah sampai di jenjang pendidikan lanjut, yaitu bangku perkuliahan dan saat ini aku juga sangat bersyukur bahwa Tuhan masih memberikan aku sebuah harapan kembali untuk menjadi mata air Indonesia tersebut. Tuhan memberikan aku terang agar aku dapat melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan saat ini aku menempuh pendidikan di bangku perkuliahan Sekolah Tinggi Energi dan Mineral Akademik minyak dan gas (STEM Akamigas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Tidak hanya diperbolehkan untuk menempuh pendidikan, Puji Tuhan, Tuhan masih memberikan kepadaku hadiah program beasiswa dari Kementerian ESDM untuk kuliah di STEM Akamigas yang tepatnya berada di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Oleh karena beasiswa tersebut, aku bisa bebas dari tanggungan orang tua dan tidak merepotkan orang tua lagi.
Jika aku mengingat seberapa berat perjuangan untuk mendapatkan impian itu, rasanya tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata dan sejuta air matapun tidak bisa membayar apa yang diberikan Tuhan kepadaku. Terkadang aku mengingat bagaimana perjuanganku saat masih mengikuti bimbingan belajar yang bisa dikatakanpun harus mendapatkannya dengan mencari diskon sana sini. 
Saat masih bimbingan belajar, rasanya sangat kelam untuk diingat. Mulai dari makan yang harus sangat sangat diirit dan pengeluaran yang harus sangat dihemat, bahkan jika orang banyak mudah mengeluarkan uang untuk membeli makanan yang mahal dengan harga ratusan ribu, untuk taraf makanan Rp 8.000,- bagiku sudah sangat sangat mewah dikarenakan memang aku orangnya lebih suka dan senang untuk hemat. Selain dari makanan, banyak sekali hal yang membuat diriku bisa saja gagal dan menyerah jika dilihat dari kacamata pandang orang lain, tetapi hanya satu perkataan yang aku pegang dari Mamaku,"Kesuksesan kamu ditentukan oleh dirimu sendiri dan bukan orang lain, Kesuksesanmu juga ditentukan seberapa besar harapanmu kepada Tuhan untuk cita-citamu". Hingga akhirnya aku dapat membuktikan bahwa Simon Benny Rezky Sinaga, selama ini dianggap rendah sama orang lain dan kini dapat mengangkat sedikit martabat dirinya dan keluarganya.
"Tidak ada usaha yang gagal, semua itu tergantung dari seberapa besar keinginanmu untuk sukses dan berpengharapan sama Tuhan, Tidak ada rintangan yang tidak dapat dilalui, jika kamu ingin berusaha meloncat lebih tinggi. Berjuanglah untuk banyak orang, terutama untuk negerimu dan jadilah mata air bagi negerimu".(Simon Benny Rezky Sinaga [Mahasiswa STEM Akamigas Cepu; T. Produksi Migas; Beasiswa Kementerian ESDM], Mata Air Indonesia)

Thanks for reading & sharing BERSAMA MERAIH KESUKSESAN

Previous
« Prev Post

0 komentar:

If you can't fly then run,
If you can't run then walk,
If you can't walk then crawl,
But whatever you do you have to keep moving forward.

Martin Luther King Jr

Popular Posts

Followers